Senin, 06 Februari 2012

Hatimu Kau Bagi Empat

Dia yang kau sayangi
Dia juga yang kau sakiti
Dia yang kau tinggal pergi
Menangis menunggu sendiri

Dirinya ikhlas mencintaimu
Hatinya tulus menunggu
Sayangnya kau tak mau tahu
dan tak ingin tahu mau.

Cintaku kau bawa pergi
Disini kumenangis sendiri
Semua kasish sayangku kau  khianati
Aku, Dia, dan Dirinya kau tinggal pergi
dan kau lari dengan cinta yang lain lagi.

Memang kau lelaki tak tahu diri
Dan ku tak tahu kau tak punya perasaan atau kau tak punya hati?

Pandangan Pertama

Sejak kumengenlamu
Kau membuat hidupku menjadi tak menentu
Kutersenyum dengan bayanganmu
Kau hantui hari hariku.

Oh inikah arti dari sebuah mencinta
Sejak pandangan pertama
Hari hariku menjadi lebih berwarna
Hidupku berharap lebih bermakna.

Aku

Aku, apa yang aku rasakan
Aku, apa yang aku katakan
Aku, apa yang aku pikirkan
Aku adalah aku, itulah aku.


Aku ingin jadi diri sendiri
Aku ingin jadi pria sejati
Aku ingin mencari arti dari hidup ini
Menelusuru hari demi hari.

Dosa Terindah

Malam itu kau temui diriku 
Kau pujuk hatiku
Kau kecup bibiku
Sehingga kuterbuai rayuan mautmu.

Oh Tuhan...
Seperti tidak ada beban
Ku lupa diri, saat kau peluk tubuh ini
Ciuman hangat dari bibirmu kebibirku
Membuat hati dan pikiranku menjadi tak menentu.


Ku tahu Tuhan pasti marah.


Ahh...
Kita berdua pun mendesah
Tapi malam itu kusudah pasrah
Untuk melakukan dosa yang paling indah
Yang belum pernah kulakukan dimalam yang sudah sudah.

Aku Bukan Ummat Nabi Luth

Begitu berjalannya waktu 
Kumencari apa arti hidupku 
Semua kenangan pahit manis sudah berlalu 
Ku tak ingin mengingat kenangan itu 
Apa lagi sampai ingin merindu.

Aku lelaki 
Tak ingin meratapi 
Cinta yang kumiliki tak pernah abadi 
Kasih yang tak pernah abadi 
dan sayang yang tak pernah menjadi suci 
Karna senggama bersama lelaki.

Penyakit jiwa ini semangkin membalut 
Jiwa raga ini akan mengecut 
Saat lelaki menatapku, aku pun terpaut. 

Oh Tuhan, Aku bersujud 
Memohon ampun aku berlutut 
Aku bukan ummat Nabi Luth 
Aku bukan penerus kaum Nabi Luth 
Aku taku maut menjemput 
Saat melakukan senggama sejenis dibawah selimut.